Selasa, 20 April 2010

Cerita Film

Wah udah lama banget gak menengok temenku tercinta ini, sebenarnya banyak cerita, banyak kisah yang harus aku ceritakan tapi mau gimana lagi, kesibukanku memaksaku ga bisa berekspresi. Semoga temenku ini ga marah, hehehe.... Ada sedikit cerita nih, minggu kemaren aku nonton film barunya om Deddy Mizwar, salah satu sutradara yang aku lihat film-filmnya cukup bagus, yang terbaru. " Alangkah Lucunya ( Negeri Ini) " judulnya. Bintang utamanya ada si Reza Rahadian (Muluk), Deddy Mizwar sendiri (Makbul), Slamet Rahardjo, Jaja Miharja, Tio Pakusadewo, dan beberapa bintang cewek yang aku gak kenal. Hebatnya di film ini, juga ada bintang-bintang remaja, atau mungkin lebih enak disebut anak-anak, karena usia mereka yang memang masih anak-anak, yang diambil dari jalanan. Beberapa anak jalanan dicasting langsung ama Deddy n Slamet Rahardjo katanya, dan akhirnya didapati anak2 yang kalo boleh aku sebut brillian untuk ukuran pemula. Karakter seperti Komet, Glen dan Bedil bisa mereka perankan dengan baik, dan mengimbangi karakter Ribut yang diperankan oleh satu2nya wajah anak2 yang familiar dimataku yaitu, Sakurta Ginting itu. Emang sih, karakter Ribut didesign lebih berkarakter dengan gaya khas menggunakann kata "adalah" di setiap kalimatnya, over all mereka bisa mengimbangi.

Walaupun secara sinematografi gak sebagus filmnya Rizal atau Hanung, kekuatan film ini ada di bagaimana om Deddy membangun masalah. Tiga konflik yang muncul bisa disinkronisasi dengan rapi dan halus oleh om Deddy, pertama adalah Muluk seorang sarjana manajemen yang susah mencari kerja, kedua tentang susahnya Muluk diterima menjadi calon menantu, juga yang ketiga konflik internal di kalangan pencopet. Untuk sinopsisnya ga usah aku tulis aja deh, tapi disini aku cuma mau sedikit share aja, bahwa untuk nonton film ini kamu harus bawa tissue, karena dari yang ketawa2 karena celetukan lucu dari anak2 pencopet atau tingkah konyol Edwin "Bejo" ynag sukses jadi bego di film ini, tiba2 kita akan disuguhi adegan yang mengundang air mata meleleh dipipi, seperti saat Muluk harus diangkut ama Satpol PP ketika menyelamatkan Komet dkk yang sedang mengasong, atau adegan ketika pak Makbul ngasih kotak kopi, teh dan gula ke Muluk dan membedakan tempat kopi untuknya sendiri karena alasan duit yang digunakan beli kopi gak halal. Dan masih banyak hal yang unpredictable di film ini.

Dengan sedikit mengesampingkan beberapa "pariwara" yang tampak sangat jelas dan sedikit menggangu sebenarnya, tapi boleh deh film ini direkomendasiin, daripada liat film horor Indonesia yang gitu2 aja, atau komedi seronok yang makin menjamur.

Bravo film Indonesia !!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar